Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, 3 November 2020

Hari Santri Nasional, Momentum Merefleksikan Nilai Karakter Santri

Hari Santri Nasional (HSN) telah ditetapkan oleh Pemerintah setiap tanggal 22 Oktober, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan penandatanganan Resolusi Jihad (22 Oktober 1945)  yang digagas oleh KH. Hasyim Asy'ari dan puluhan Kiai se Jawa-Madura. Resolusi Jihad ini dianggap sebagai ikrar sekaligus manifestasi dukungan ulama dan para santri terhadap kemerdekaan Indonesia.

Penetapan Hari Santri ini adalah wujud dari penghargaan negara dan pemimpin bangsa untuk memberikan apresiasi kepada sejarah perjuangan para kiai dan santri, karena kontribusi pesantren kepada negara ini sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Setidaknya ada 3 alasan yang menjadikan hari santri ini sangat penting: pertama, untuk mengenang jasa dan perjuangan umat Islam, para santri dan kiyai dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah. Kedua, santri telah terbukti konsisten menjaga perdamaian dan keseimbangan di Negara kita. Ketiga, kelompok santri dan kiai-kiai terbukti mengawal kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tentunya Hari Santri ini tidak sekadar memberi dukungan terhadap kelompok santri dan ulama, namun juga sebagai bukti bahwa nilai tawar santri semakin besar di mata pemerintah. Di samping itu, hal ini juga merupakan tantangan sekaligus peluang bagi kaum santri untuk menunjukkan eksistensinya sebagai instrumen penting dalam pembangunan Indonesia. Apalagi di tahun 2020 ini, tantangan yang dihadapi sangat besar berkaitan dengan isu kesehatan, dimana saat ini dunia Internasional termasuk Indonesia tengah dilanda pandemi global Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Maka dari itu, Peringatan Hari Santri pada tahun ini secara khusus mengusung tema “Santri Sehat Indonesia Kuat”. Menurut Kementrian Agama, pesantren adalah lembaga yang ikut berperan melakukan upaya pencegahan, pengendalian dan penanganan dampak pandemic covid-19. Terbukti banyak pesantren yang telah berhasil meskipun dengan keterbatasan yang dimilikinya.

Modal utamanya adalah kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada santri, keteladanan dan sikap kehati-hatian Kiyai dan pimpinan pesantren. Contohnya saja Pesantren Darussalam Gontor, dalam keseharian santri dibiasakan untuk berdisiplin mulai bangun pada dini hari hingga tidur pada malam. Kini disiplin di Pondok Gontor bertambah karena adanya pandemi Covid-19. Sejak di rumah mereka sudah menjalani isolasi mandiri agar menekan kemungkinan terpapar penyakit. Orang tua juga memberikan jaminan bahwa anak dalam kondisi sehat dengan membawa bukti tes Swab. Untuk memasuki kawasan pesantren, santri harus mengikuti protokol kesehatan seperti penyemprotan disinfektan, mengenakan masker, membiasakan diri untuk cuci tangan, dan menjaga jarak. Tak hanya itu, santri juga dibiasakan berjemur dan olah raga serta memperbanyak ibadah dan berdo’a, agar kuat imun dan imannya.

Usaha yang dilakukan pesantren dalam mencegah dan memutus rantai penyebaran virus korona tersebut patut diapresiasi dan bisa dijadikan contoh bagi masyarakat luas, terutama masalah kepatuhan dan kedisiplinan. Bahkan untuk peringatan Hari Santri pada tahun ini pun dilaksanakan dengan mengedepankan sikap patuh dan disiplin, yaitu tetap berpedoman pada protokol kesehatan dalam rangka pengendalian dan pencegahan covid-19. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang bisa dilakukan untuk menyemarakkan peringatan Hari Santri dalam situasi pandemi ini berdasarkan buku panduan dari Kemenag. Seperti upacara, sosialisasi lewat media sosial, zikir, doa, salawat dan tausiah untuk mendoakan masyarakat Indonesia agar diberikan kesehatan dan kekuatan di masa pandemi covid-19.

Namun hal yang terpenting dari Hari Santri ini adalah merefleksikan makna santri itu sendiri dan mengimplementasikan nilai karakter yang ada di dalamnya. Seperti memiliki jiwa patriot dan cinta tanah air, berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan sunnah, berkahlakul karimah, ikhlas, mandiri, sederhana, disiplin, patuh, istiqamah dan lain sebagainya. Karakter seperti ini harus dimiliki setiap muslim, sehingga bisa menjadi muslim paripurna yang berkarakter dan berkualitas.

 

STIQ Ar-Rahman Terima Kunjungan Monev Kopertais II Jabar

 

Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Ar-Rahman Bogor menerima kunjungan dari Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah ll Jawa Barat dalam rangka monitoring dan evaluasi, pada Selasa (20/10/2020). Visitasi tersebut adalah bagian dari agenda kerja Kopertais untuk memantau perkembangan pengelolaan lembaga pendidikan tinggi di STIQ Ar-Rahman. Dalam kunjungan ini hadir Dr. H. Ujang Dedih, M.Pd sebagai Visitor dan Deden Ali Murtado, M.Pd sebagai Pendamping.

Kedatangan Tim Monev tersebut disambut baik oleh Yeri Kusyaeri, M.Pd.I sebagai BPPT sekaligus perwakilan Yayasan, Haris Renaldi, M.Pd sebagai Ketua STIQ Ar-Rahman, Budi Suhartawan, MA (Wakil Ketua lII Bidang Kesiswaan), Dr. Muhammad Yasir, MA (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu), M. Agus Yusron, MA (Ketua Prodi IAT), Muhammad Iskandar, MA (Ketua Prodi IH), Vina Qurrata A’yun, M.Pd.I dan Nova Nurrohmah, M.Pi sebagai dosen. Tentunya pelaksanaan visitasi ini dengan memperhatikan kondisi penanganan covid dan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Kegiatan Visitasi Monev Khusus 2020 yang dilakukan di STIQ Ar-Rahman meliputi : silaturrahim dengan pimpinan dan dosen, kunjungan dan observasi lokasi kampus serta asrama, mengisi dokumentasi data IPD II, evaluasi khusus dan refleksi bersama antara pimpinan STIQ Ar-Rahman dan Kopertais mengenai kondisi dan permasalahan yang dihadapi.

Selain itu, juga diadakan forum sharing informasi dan tanya jawab antara Kopertais dengan pimpinan dan Dosen STIQ Ar-Rahman, diantaranya: mengenai implementasi kegiatan akademik pada masa covid 19, teknis pelaporan Emis dan PD-Dikti, implementasi regulasi terkait registrasi Dosen, Sertifikasi Dosen, Statuta dan SPMI, implementasi NINA (PIN), Metodologi Penelitian, Penerbitan Jurnal Ilmiah, Akreditasi Institusi dan Akreditasi Program Studi, Pengajuan Prodi baru, dan lain sebagainya.

Ketua STIQ Ar-Rahman, Haris Renaldi, M.Pd  menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim Visitor Monev  khusus 2020 yang telah berkenan mengadakan visitasi ke kampus STIQ Ar-Rahman. Beliau juga berharap kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini dapat memberikan masukan dan arahan agar proses pengelolaan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Ar-Rahman dapat berjalan lebih baik dan sesuai dengan aturan yang ada.