Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, 23 October 2022

Bijak dalam Menyikapi Kenaikan Harga

 Bijak dalam Menyikapi Kenaikan Harga

   Kenaikan harga barang menjadi sebuah keluhan bagi sebagian manusia yang memang menjadi salah satu karakternya. Apa yang diharapkan manusia tentunya ingin menjalani kehidupan dengan tenang dan nyaman. Sehingga apabila suatu kondisi sulit menimpanya, ia akan merasa sedih, susah, gelisah, bahkan sampai kehilangan ketergantungan dengan sang maha pencipta.

   Fenomena kenaikan harga barang sudah pernah terjadi di zaman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa saat itu pernah terjadi kenaikan harga. Para sahabat pun mendatangi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan menyampaikan perihal tersebut. Mereka berkata , “wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak naik, maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang” mendengar aduan ini, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab “Sesungguhnya Allah adalah dzat yang menetapkan harga, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, sang pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan dalam urusan darah maupun harta” (HR.Ahmad)

  Peristiwa di atas menjelaskan bagaimana sikap Rasulullah terhadap para sahabat yang sedang melaporkan tentang kenaikan harga. Rasulullah tidak lantas ikut campur dan melakukan penekanan harga barang. Yang beliau lakukan adalah mengingatkan kepada para sahabat tentang takdir Allah dan menunjukkan bahwa Allah lah yang memiliki ketetapan dalam kenaikan harga tersebut. Maka sudah sepantasnya seorang muslim bersikap ridho dalam menerima ketetapan Allah SWT.

   Ada beberapa perilaku yang harus diambil seorang muslim di saat menghadapi kenaikan harga barang, diantaranya :

1. Meningkatkan Ketaqwaan kepada Allah SWT

    Dalam surah al-‘araf ayat 96 Allah SWT berfirman :

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ 

 "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan" (Al-'araf : 96)

    Sebagai seorang muslim harus mampu untuk mengkaji dan menganalisa permasalahan sesuai dengan perspektif islam. Sebagaimana ayat di atas dapat dipahami bahwa kemaksiatan akan menimbulkan musibah adapun ketaqwaan akan melahirkan keberkahan. Sehingga apapun kondisi yang terjadi pada saat ini merupakan hasil dari tindakan manusia itu sendiri.

2. Meyakini rezeki yang telah ditetapkan Allah SWT

    Hal penting yang harus diyakini adalah bahwa jatah rezeki yang Allah SWT tetapkan tidak akan bertambah maupun berkurang. Meskipun kenaikan sebuah harga menjulang tinggi, itu sama sekali tidak menggeser jatah rezeki yang telah ditentukan Allah SWT.

     Allah SWT berfirman :

وَلَوۡ بَسَطَ ٱللَّهُ ٱلرِّزۡقَ لِعِبَادِهِۦ لَبَغَوۡاْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٖ مَّا يَشَآءُۚ إِنَّهُۥ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرُۢ بَصِيرٞ  

Andaikan Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. As-Syura: 27)

3.Qanaah dan Selalu Merasa Cukup

   Yaitu merasa cukup dan mensyukuri apa yang Allah SWT berikan kepadanya. Orang yang memiliki sifat qana’ah memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang ada pada dirinya merupakan ketetapan-Nya.

Rasulullah SAW bersabda :

أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

Sungguh amat beruntunglah seorang yang memeluk Islam dan diberi rizki yang cukup serta Allah anugrahkan qana’ah kepadanya terhadap apa yang diberikan Allah.” (HR.Muslim)

  Islam menganjurkan agar harga berbagai macam barang dan jasa harus diserahkan pada mekanisme pasar sesuai kekuatan permintaan dan penawaran. Dalam ajaran Islam pemerintah tidak dibenarkan memihak kepada pembeli dengan mematok harga yang lebih rendah atau memihak pada penjual dengan mematok harga yang lebih tinggi. Wallahu a’lam bish shawab

Author :    Ammatullah El-Qurzt