Kebaikan dalam Berorganisasi
Allah Swt berfirman :
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖ (المائدة : ۲)
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (Al Maidah : 2)
Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa sikap tolong menolong yang diperbolehkan dalam Islam adalah tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Adapun tolong menolong dalam hal kemungkaran dan keburukan tidak diperkenankan dalam Islam. Bahkan ayat di atas secara terstruktur berisi perintah untuk saling tolong menolong dalam kebaikan sehingga dapat dipastikan bahwa hal tersebut mengandung banyak manfaat dan keutamaan yang berdampak besar.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, kita selayaknya selalu berusaha agar setiap perbuatan, tindakan, sikap, keputusan dan lain sebagainya mencerminkan sebuah nilai kebaikan yang ujungnya adalah terciptanya sebuah kemaslahatan. Konsep ini perlu dan harus disadari oleh setiap jiwa yang selalu berhubungan langsung dalam kehidupan masyarakat, tentunya tidak ada seorangpun di antara kita yang dapat hidup hanya dengan mengandalkan diri sendiri. Oleh karena itu perlunya belajar berinteraksi sesama manusia dalam hal kebaikan, yakni salah satunya dengan cara berorganisasi.
Mengutip dari perkataan Ibnu Khaldun yang merupakan sejarawan muslim ternama dan termasuk salah satu tokoh pemikir Islam terbaik di sepanjang masa, pernah mengatakan bahwa hakikatnya manusia adalah makhluk sosial (Al-insanu madaniyyun bit-thab’i). Istilah madani dalam ungkapan tersebut identik dengan makna kota, dan istilah ini juga digunakan untuk organisasi sosial (Al Ijtima’ al-basyari) yang bermakna bahwa manusia membutuhkan orang lain dengan kecenderungannya untuk berkumpul, berdiskusi dan berinteraksi terhadap sesama. Hal tersebut menjadikan syarat esensial sebagai sarana untuk membangun peradaban dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
Secara sederhana, organisai dapat diartikan sebagai suatu wadah guna menampung aspirasi, pikiran, serta pendapat dari anggota lainnya untuk mencapai tujuan bersama. Dengan turut terlibat dalam organisasi, kita dapat berkontribusi menyumbangkan buah fikiran dalam sebuah tindakan untuk membangun sebuah sistem yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah. Dengan begitu, akan membantu terwujudnya tradisi keilmuan umat Islam yang benar -benar bertamadun dan berkualitas, serta menegakkan agama Islam yang Allah Swt ridhoi.
Ali bin Abi Thalib radiyallahu ‘anhu pernah berkata :
الحَقُّ بِلَا نِظَامٍ يَغْلِبُهُ البَاطِلُ بِنِظَامٍ
“kebenaran yang tidak diorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisir"
Perkataan ini mengingatkan kita tentang pentingnya beroganisasi, dan sebaliknya suatu kebenaran yang tidak diorganisir melalui langkah-langkah yang kongkrit dan strategi-strategi yang baik akan berdampak pada munculnya kemudharatan yang besar. Maka perkumpulan apapun yang menggunakan identitas Islam sudah seharusnya mengedepankan kemaslahatan umat ini dan tidak mementingkan persaingan tidak sehat antar sesama.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz menyatakan: “organisasi jika memang sudah banyak tersebar di berbagai negeri Islam dan dibangun dalam rangka memberi bantuan, dan dalam rangka saling tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa antar sesama muslim, tanpa diselipi dengan hawa nafsu, maka ini sebuah kebaikan dan keberkahan, manfaatnya sangat besar. Adapun jika antar organisasi menyesatkan organisasi yang lain dan saling mencela aktifitas organisasi lain, maka ini bahayanya besar dan fatal akibatnya”
Demikianlah sedikit penjelasan tentang urgensi tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan pada lingkup organisasi. Semoga bisa menjadi motivasi bagi kita untuk membiasakan diri menolong terhadap sesama.
Author : Akhiqaners